Bunga meja Sragen memiliki akar yang dalam dalam sejarah lokal. Seni bunga meja di daerah ini tidak hanya dipandang sebagai hiasan, melainkan sebagai representasi keindahan dan kekayaan budaya. Dengan pengaruh tradisi Jawa yang kental, setiap karangan bunga meja menjadi cerminan dari kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Bunga meja dapat disusun dalam berbagai gaya dan desain, tergantung pada tema acara atau selera pribadi. Bunga-bunga yang digunakan dalam bunga meja bisa bervariasi, dan komposisinya dapat mencakup berbagai jenis bunga, dedaunan, dan elemen dekoratif lainnya seperti pita atau hiasan lainnya. 

Pemilihan bunga dalam karangan bunga meja tidak semata-mata berdasarkan estetika visual, melainkan juga sarat dengan makna simbolis. Mawar yang melambangkan cinta, teratai yang mencerminkan keanggunan, dan melati yang menggambarkan kesucian, setiap bunga dipilih dengan hati-hati untuk menyampaikan pesan dan emosi yang mendalam.

Dalam menghadapi zaman modern, upaya pelestarian seni bunga meja Sragen menjadi krusial. Beberapa komunitas dan pelaku seni berupaya untuk melestarikan tradisi ini melalui workshop, pameran, dan proyek-proyek kolaboratif. Mereka berharap bahwa keindahan dan makna dalam seni bunga meja akan terus berkembang dan diwariskan kepada generasi mendatang.

Bunga meja  bukan hanya sekadar dekorasi; mereka adalah cerminan dari kekayaan budaya dan seni tradisional yang tahan banting. Dengan sejarah yang panjang, simbolisme yang mendalam, dan ragam gaya yang memukau, setiap karangan bunga meja menyimpan pesona tak terlupakan yang akan terus dikenang. Keindahan bunga meja bukan hanya menjadi hiasan meja, tetapi juga menghidupkan kembali keindahan dan nilai-nilai tradisional dalam setiap acara.